Dunia, Manila- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengeluarkan kebijakan baru di awal tahun 2017 yang bersifat religius dengan mencanangkan setiap bulan Januari sebagai Bulan Alkitab Nasional.  Hal ini sebagai pengakuan atas sifat religius dari rakyat Filipina.

Penetapan Januari sebagai Bulan Alkitab Nasional dimuat dalam salinan Proklamasi No. 124 tertanggal 5 Januari, yang dirilis ke media pada Senin. Salinan itu juga menetapkan bahwa setiap pekan terakhir bulan Januari sebagai "Pekan Alkitab Nasional."

Dalam pengumumannya, Presiden Duterte mengatakan Konstitusi tahun 1987 mengamanatkan pemerintah nasional untuk mempromosikan nilai-nilai etika dan spiritual dari warga dan untuk membantu meningkatkan moralitas mereka.

"Hal ini sesuai dan tepat untuk meningkatkan spiritual, moral dan sosial dari warga kami, dimana perhatian nasional difokuskan pada pentingnya membaca dan mempelajari Alkitab," kata Duterte dalam salinan proklamasi tersebut.

Penetapan tersebut dianggap aneh karena sebelumnya presiden Duterte pernah mengatakan kepada rakyat Filipina agar jangan terlalu percaya terhadap agama, khususnya gereja Katolik Roma, yang para pemimpinnya disebut sebagai orang-orang munafik.

Presiden Duterte juga pernah menghina Paus Fransiskus selama kampanye pemilihan presiden dengan menyebut pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia itu sebagai "bajingan" karena menyebabkan kemacetan lalu lintas di Metro Manila ketika mengunjungi negara itu pada Januari 2015.
INQUIRER|YON DEMA

Baca:

Naik Pesawat, Presiden Duterte Pilih Duduk di Kursi Ekonomi
Janji Duterte ke Pejabat Korup: Lempar dari Atas Helikopter