Bisnis, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tahun ini menyiapkan belanja modal (capital expenditure) untuk keperluan ekspansi sebesar 150 juta euro (sekitar Rp 1,6 triliun). Presiden Direktur Unilever Indonesia, Hermant Bakshi, mengatakan belanja modal tersebut akan mereka gunakan untuk menambah kapasitas pabrik mereka, serta keperluan inovasi produk-produk konsumer yang mereka produksi.

"Ekspansi tahun lalu akan kami lanjutkan di level yang sama. Setiap tahunnya kami juga memiliki banyak inovasi. Selain itu kami juga akan menambah kapasitas di beberapa lokasi pabrik untuk memperluas infrastruktur kami," ujar Hermant di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2017.

Baca: Unilever Konsisten Investasi Rp 2 Triliun Per Tahun

Sekretaris Perusahaan UNVR, Sancoyo Antarikso, menambahkan saat ini Unilever memiliki sembilan pabrik. Adapun pabrik yang terakhir dibuka adalah pabrik produk makanan. Adapun untuk tahun ini pihaknya akan mengembangkan kapasitas pabrik yang sudah ada, yakni untuk produksi home and personal care.

"Kalau untuk produk baru biasanya kami sebut inovasi. Sekitar 40 inovasi dalam satu tahun. itu nanti bisa launching, atau relaunch. Misalnya tahun lalu inovasi packaging Sunsilk, tapi kami juga launching varian Sunslik untuk hijab misalnya," ujar Sancoyo saat ditemui di lokasi yang sama.

Baca: Saham Turun Sebanyak 217 dan Hanya 97 Saham Naik

Hari ini Unilever Indonesia merayakan 35 tahun terdaftarnya saham mereka di PT Bursa Efek Indonesia. Hingga saat ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan positif, mulai dari performa saham hingga peningkatan aset perusahaan. Dalam kurun waktu tersebut, saham perseroan menunjukkan kinerja yang sangat baik, yakni naik lebih dari 1.570 kali dibandingkan saat pertama kali melantai di bursa. Aset Perseroan juga bertumbuh lebih dari 110 kali lipat, dari sebelumnya Rp 14o,4 miliar pada awal 1982 menjadi Rp 16,8 triliun pada kuartal III 2016.

DESTRIANITA

Baca juga:
Yayasan Sumber Waras Menang Gugatan, Begini Reaksi KPK
Isu Ditegur Jokowi di Rapat, Panglima Gatot: Itu Hoax