Gaya, Jakarta - Pemilik Light House Indonesia, Grace Judio Kahl, menyebutkan ada empat jenis diet yang berbahaya. Pertama, diet ekstrem, yakni mengubah pola makan menjadi satu kali sehari tanpa memperhatikan kadar gula dalam tubuh.

Padahal, ujar dia, seseorang perlu makan tiga kali sehari. Akibatnya, terjadi hipoglikemia atau penurunan kadar gula dalam darah yang memunculkan gejala, seperti pusing, sempoyongan, dan postural hypotension (tekanan darah rendah akibat perubahan posisi tubuh).

“Bagi orang yang sudah mempunyai tukak lambung, ini berbahaya karena tubuh mencerna dinding lambung sendiri,” kata Grace, ketika ditemui di kantornya di Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis lalu.

Ia mengatakan diet ekstrem juga dilakukan dengan hanya menyantap satu jenis makanan sepanjang hari, seperti diet cokelat, diet es krim, diet buah-buahan tertentu, atau diet makanan bayi. “Biasanya orang meniru selebritas dunia.” Padahal, kata dia, tubuh butuh asupan makanan dan minuman yang bervariasi.  

Kedua, diet tanpa protein, seperti seorang vegetarian murni atau pengkonsumsi makanan mentah. Ia mengatakan tubuh tetap butuh protein dari sumber hewani dan nabati serta makanan yang dimasak. Pasalnya, kekurangan protein dapat mengakibatkan kulit tidak bersinar, pecah-pecah, sariawan, rambut rontok, dan gangguan haid.

Jenis diet ketiga yang berbahaya adalah yang membatasi karbohidrat. Menurut dia, tubuh tetap butuh asupan karbohidrat 50-60 persen dari kebutuhan rutin setiap hari. “Cukup dua mangkuk kecil nasi setiap hari bagi yang ingin menurunkan berat badan,” kata dia.

Keempat adalah diet tanpa garam. Grace mengatakan diet ini cepat menurunkan berat badan tapi berbahaya karena menyebabkan dehidrasi, kejang, gangguan irama jantung, serta terhentinya denyut jantung. “Karena kurang elektrolit,” ujar peraih gelar master dari Tubingen, Jerman, ini.

Grace menambahkan, diet tanpa lemak pun berbahaya. “Lemak baik harus dimakan. Kalau tidak HDL (high density lipoprotein) kolesterol akan rendah. Itu penting bagi tubuh.” Ia mengatakan lemak dapat diperoleh dari mengkonsumsi makanan yang mengandung omega 3 (ikan laut dalam) dan omega 9 (minyak zaitun dan buah avokad).

Grace menyatakan obat pelangsing yang berfungsi menekan nafsu makan dan menghambat asupan lemak dapat dikonsumsi asalkan sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.

MARTHA WARTA SILABAN